Selasa, 13 April 2010

Tahun Kunjung Museum 2010

Gerakan Nasional Cinta Museum

Museum merupakan sarana dalam pengembangan budaya dan peradaban manusia. Dengan kata lain, museum tidak hanya bergerak di sektor budaya, melainkan juga dapat bergerak di sektor ekonomi, politik, sosial, dan lain-lain. Di samping itu, museum merupakan wahana yang memiliki peran strategis terhadap penguatan identitas masyarakat. Para ahli kebudayaan meletakkan museum sebagai bagian dari pranata sosial dan sebagai media edukasi untuk memberikan gambaran tentang perkembangan alam dan budaya manusia kepada publik.

Tiga pilar utama permuseuman di Indonesia, yaitu:
1. mencerdaskan kehidupan bangsa;
2. memperkuat kepribadian bangsa; dan
3. membangun ketahanan nasional dan wawasan nusantara.

Ketiga pilar ini merupakan landasan kegiatan operasionalmuseum yang dibutuhkan di era globalisasi ini. Pada saat masyarakat mulai kehilangan orientasi akar budaya atau jati dirinya, maka museum dapat memberi inspirasi tentang hal-hal penting dari masa lalu yang harus diketahui untuk menuju ke masa depan. Oleh karena itu, untuk menempatkan museum pada posisi sebenarnya yang strategis, diperlukan gerakan bersama untuk penguatan, pemahaman, apresiasi dan kepedulian akan identitas dan perkembangan budaya bangsa yang harus terbangun pada semua tataran komponen masyarakat bangsa Indonesia, baik dalam skala lokal, regional maupun nasional. Gerakan bersama tersebut dinamakan Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM).
Gerakan Nasional Cinta Museum adalah upaya penggalangan kebersamaan antar pemangku kepentingan dan pemilik kepentingan dalam rangka pencapaian fungsionalisasi museum, guna memperkuat apresiasi masyarakat terhadap nilai kesejarahan dan kebudayaan. Gerakan ini bertujuan untuk membenahi peran dan posisi museum yang difokuskan pada aspek internal maupun eksternal. Aspek internal tertuju pada revitalisasi fungsi museum dalam rangka penguatan citra melalui pendekatan konsep manajemen yang terkait dengan fisik dan non fisik. Aspek eksternal lebih kepada konsep kemasan program, yaitu sosialisasi dan kampanye kepada masyarakat.

Pencanangan Tahun Kunjung Museum.

Salah satu program dalam mengawali Gerakan Nasional Cinta Museum adalah pencanangan Tahun Kunjung Museum 2010 oleh Bapak Ir. Jero Wacik, SE selaku Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia pada tanggal 30 Desember 2009 di Balairung, Gedung Sapta Pesona. Pencanangan diikuti dengan peluncuran tagline, logo, dan jingle.
Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata menyampaikan bahwa Tahun Kunjung Museum 2010 merupakan bagian dari Gerakan Nasional Cinta Museum yang dilaksanakan mulai tahun 2010 hingga 2014 sebagai langkah strategis dalam mewujudkan revitalisasi museum di Indonesia melalui upaya peningkatan kualitas pelayanan museum. “Sekitar 90% museum di Indonesia yang berjumlah 275 museum kondisinya masih memprihatinkan. Fungsi kontrol masyarakat perlu diperkuat. Kalau Menteri dan para anggota DPR mau menyempatkan diri mengunjungi museum di daerah, maka para Bupati dan Kepala Daerah lainnya akan malu kalau kondisi museumnya memprihatinkan. Kita akan lihat tahun demi tahun pascaprogram ini diterapkan. Saya harap lima tahun ke depan, semua museum kita layak kunjung”.

Agenda Gerakan Nasional Cinta Museum.

Dengan tema “Museum untuk Persatuan dan Perbedaan” Gerakan Nasional Cinta Museum melalui Tahun Kunjung Museum 2010 telah mempersiapkan beragam kegiatan nasional dan internasional.
Kegiatan nasional meliputi pengangkatan Duta Museum 2010; penetapan Hari Museum Indonesia; pelatihan tenaga teknis di Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur; launching Tahun Kunjung Museum di tujuh wilayah; program change management; pameran; workshop; lomba; festival; seminar; sarasehan; penerbitan; penghargaan; progran TV dan Radio; ekskursi; press tour; Wajib Kunjung Museum untuk Siswa; road show; dan revitalisasi museum. Untuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia di museum, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata meningkatkan program beasiswa S-2 Museologi untuk 20 – 25 orang dari daerah di Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Padjajaran dalam bentuk Ikatan Dinas.

Untuk kegiatan internasional telah diprogramkan pameran Khasanah Sumatera bekerjasama dengan Museum Civilization Singapura; pendukungan General Conference the International Council of Museum di Shanghai; workshop Konservasi Koleksi Museum bekerjasama dengan Centre Culturel Francais (CCF) di Jakarta; serta workshop Penyajian Koleksi Museum bekerjasama dengan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Kegiatan Tahun Kunjung Museum pada prinsipnya dilaksanakan di Museum seluruh Indonesia, dengan prioritas pada tujuh provinsi, yaitu di DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Sumatera Utara, sedangkan Gerakan Nasional Cinta Museum akan dilaksanakan di museum-museum seluruh Indonesia.
Untuk suksesnya Tahun Kunjung Museum 2010 mengawali Gerakan Nasional Cinta Museum yang diselenggarakan dari tahun 2010 sampai dengan 2014 diperlukan sinergi antara Pemerintah (Pusat dan Daerah), Asosiasi Museum, Komunitas Cinta Museum, Swasta/Dunia Usaha dan Masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar